Makalah
IKAN SETUHUK (Makaira sp) dan IKAN PEDANG
(Xiphius gladius Linnaeus)
Nama : Arizal Pratama
NIM : L23111252
Prog.
Studi : Pemanfaatan SD. Perikanan
Kelompok : IX (Sembilan)
MATA
KULIAH HASIL HASIL PERIKANAN
PROGRAM
STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala puji bagi
tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, tugas Mata Kuliah Hasil Hasil
Perikanan yaitu makalah “IKAN SETUHUK (Xiphias
sp)”, dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.
Makalah
ini di susun sebagai usaha untuk melengkapi dan memenuhi tugas mata kuliah
hasil hasil perikanan sebagai mahasiswa program studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan jurusan perikanan fakultas Ilmu Kelautan Dan perikanan Universitas
Hasanuddin Makassar.
Makalah
ini membahas tentang spesifikasi Susunan Klasifikasi, ciri biologi dan morfologi, Habitat dan
Penyebarannya, serta alat yang digunakan untuk melakukan penangkapan terhadap
ikan tersebut.
Dengan
selesainya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus
kepada teman yang dengan ikhlas membantu (Muhammad Syaefuddin Kamil, Sapir
Ariandi, Hamzah, Junedi) atas segala saran dan koreksinya.
Penulis
yakin bahwa dalam penyusunannya makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan harapan, oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena
itu, segala saran-saran yang konstruktif dalam penyempurnaan makalah ini sangat
diharapkan demi penyempurnaan di masa-masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembacanya dan pribadi. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Ikan Pelagis besar adalah ikan yang umumnya berenang mendekati permukaan
perairan hingga kedalaman 200m. Ikan pada pelagis besar umumnya berenang
berkelompok dalam jumlah yang sangat besar. Sumberdaya ikan pelagis dibagi
berdasarkan ukuran, yaitu Ikan Pelagis Besar seperti kelompok Tuna (Thunidae) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis), kelompok
Marlin/Setuhuk (Xiphias sp), kelompok
Tongkol (Euthynnus sp) dan Tenggiri (Scomberomorus spp.
Ikan pelagis (pelagic
fish) disebut juga ikan berminyak adalah ikan yang memiliki minyak di
jaringan tubuh mereka dan dalam rongga perut di sekitar usus. Fillet mereka
mengandung hingga 30 persen minyak, meskipun angka ini bervariasi baik di dalam
dan antar spesies. Contohnya termasuk tengiri, marlin/setuhuk, wahoo, tuna,
sarden, salmon, trout, ikan teri, dan barakuda.
Ikan pelagis
besar biasanya dapat ditemukan dekat terumbu karang atau tubiran dimana arus
hangat dekat perairan pantai. Juga ditemukan di laut terbuka dengan suhu yang
berubah ubah, bahkan ada beberapa ikan pelagis besar di terumbu yang
dalam. Ikan pelagis besar: Ikan tuna, cakalang dan cucut ditangkap dengan
teknik memancing: pancing trolling atau tonda. Umpan buatan yang umum
dipakai untuk mencari ikan pelagis besar adalah: Poppers, Plugs, Crankbaits,
Spooner serta Trolling lures memakai Rapala ™ dan Konahead : untuk ikan sejenis
Marlin/setuhuk, Layaran dan Lemadang.
Penyebaran
ikan pelagis di Indonesia merata di seluruh perairan, namun ada beberapa yang
dijadikan sentra daerah penyebaran seperti Cakalang (Katsuwonus pelamis), kelompok Marlin/Setuhuk (Makaira sp) dan Ikan pedang (xiphius
gladius Linneus) banyak tertangkap di Selat Bali, Makassar, Ambon dan Laut
Jawa, Selat Malaka dan Kalimantan, di Sumatera Barat, Tapanuli dan Kalimantan
Barat. Menurut data wilayah pengelolaan FKKPS maka ikan layang banyak
tertangkap di Laut Pasifik, teri di Samudera Hindia dan kembung di Selat
Malaka.
b. Rumusan
Masalah
·
Klasifikasi
ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
·
Ciri
Morfologi ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
·
Habitat dan Penyebaran
ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
·
Alat tangkap yg
digunakan untuk menangkap ikan setuhuk (Makaira
sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
c. Tujuan
1. Mengetahui Klasifikasi dari ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang
(XIphias gladius).
2. Mengetahui ciri morfologi ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang
(XIphias gladius).
3. Mengetahui habitat dan penyebaran ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang
(XIphias gladius).
4. Megetahui alat tangkap untuk penangkapan ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
BAB
II
PEMBAHASAN
a. Ikan
Setuhuk (Makaira sp).
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Makaira
sp
|
|
|
|
Ikan
marlin merupakan ikan yang termasuk kedalam “scombroid fish”, yang terdiri dari
±5 spesies dan hidup di daerah yang bersuhu tropis di seluruh dunia,
dikedalaman 400-500 meter dibawah permukaan laut dan mengadakan migrasi (ruaya)
untuk bertelur. Badannya berbentuk cerutu dan panjangnya kira-kira 14,5 ft (4,5
meter) dan beratnya mencapai 1190 pounds (540 kg) untuk marlin terbesar yang
pernah ditemukan. Ikan ini termasuk ikan perenang cepat, dan termasuk ikan
pemakan daging atau karnivora (Abdiawan 2008).
Ada beberapa jenis ikan marlin. Black marlin atau marlin hitam dalam
bahasa ilmiah disebut Makaira indica.
Kemudian ada blue marlin atau
marlin biru (Makaira nigircan). Sailfish atau ikan layar disebut Istiophorus platypterus. White marlin atau marlin putih (Tetrapturus albidus). Dan swordfish atau ikan todak dengan nama
latin Xiphias galduys Linnaeus.
Masih ada lagi stripped marlin
(Tetrapturus audax) dan spearfish
(Tetrapturus pfiuegeri / Tetrapturus angustirostris / Tetrapturus belone).Sail
Fish atau Ikan Layar (Istiophorus platypterus)
Setuhuk
Hitam (Makaira indica)
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Makaira
indica
|
|
|
|
Ikan ini yang terdapat di Samudra
Hindia dan menjadi buruan dalam kegiatan hobi olahraga memancing di Pelabuhan
Ratu. Selain di situ juga terdapat di Samudra Pasifik. Berada pada air dengan
suhu 21-30 derajat Celcius dan jarang dijumpai di perairan dingin.
Ikan ini dapat dengan cepat
diidentifikasi karena ini satu-satunya marlin yang memiliki sirip punggung yang
kaku. Sirip ini tidak bisa dilipat ke badannya. Garis punggungnya jarang sekali
tampak jelas pada ikan dewasa. Punggungnya berwarna biru tua yang langsung
berubah warna menjadi putih pada garis punggung. Jika sedang melompat atau
sedang makan maka akan terlihat garis biru yang samar di sisinya.
Makanannya terdiri dari sotong, makarel,
bonito, ikan terbang.Marlin hitam memiliki tenaga, ukuran dan ketangguhan yang
menjadi tantangan pemancing. Ikan ini dikenal dengan kecepatan renangnya dan
diikuti gerak menyelam yang dalam. Ikan terbesar yang pernah ditangkap beratnya
mencapai 700 kilogram, sekitar lima kali berat marlin umumnya, di Cabo Blanco,
Peru pada 4 Agustus 1953.
Blue
Marlin atau Marlin Biru (Makaira
nigircan)
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Makaira
indica
|
|
|
|
Ikan marlin biru terbesar yang pernah
ditangkap beratnya 637 kilogram di Vitoria, Brazil 29 Februari 1992. Ikan ini
hidup pada perairan hangat. Ikan ini tidak seperti marlin hitam dijumpai juga
di Samudra Atlantik berada pada kawasan tropik dari samudra itu. Ikan ini tidak
terdapat di kawasan perairan Pelabuhan Ratu.
Ciri ikan ini adalah sirip pektoralnya tidak
pernah kaku, bahkan ketika telah mati masih bisa dilipat ke dalam tubuhnya.
Sirip dorsalnya tinggi dan tajam, tingginya lebih dari lebarnya tubuh ikan.
Sirip ekornya besar dan berujung tajam.
Ikan
jenis ini termasuk petarung agresif yang kerap kali melompat ke udara,
seakan-akan tidak kenal lelah,Mereka berenang dengan cepat dan kuat.
White Marlin atau
Marlin Loreng (Tetrapturus albidus)
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Tetrapturus
albidus
|
|
|
|
Biasanya berat maksimum ikan dewasa jantan
hanya 90 kilogram. Sedangkan yang betina sebagaimana ikan-ikan jenis ini bisa
tumbuh menjadi raksasa. Ikan terbesar yang pernah ditangkap beratnya hanya
sekitar 82,3 kilogram yang juga didapat di Vitoria, Brasil pada 8 Desember
1979.
Ikan ini tersebar di Samudra Atlantik, Teluk
Meksiko dan Laut Karibia serta juga di Laut Tengah di Eropa. Ikan ini bisa
bermigrasi ke perairan tropis. Dan kerap berada dekat dengan pantai.
Ciri yang paling menonjol adalah sirip dorsal,
pektoral dan ekornya berbentuk bulat bukan tajam. Sirip pektoralnya dapat
dibengkokkan hingga rapat dengan tubuhnya. Garis sisinya sangat jelas. Warna
ikan ini lebih mendekati warna hijau dibandingkan marlin lainnya.
swordfish atau
Ikan Todak (Xiphias galduys Linnaeus)
Nama ilmiahnya
berasal dari paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius)
atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip
memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan dengan
kepercayaan, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul
untuk melukai mangsanya, untuk membuat mangsa tersebut mudah ditangkap. Untuk
menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat
mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahan dalam air.Ikan ini pun di juluki
ikan tercepat di laut. Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari
pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang sedikit. Hiu
mako sirip-pendek adalah salah satu binatang laut jarang yang cukup besar dan
cepat untuk mengejar dan membunuh seekor ikan todak, namun hiu itu tidak selalu
menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu, seekor ikan todak
dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau perut.
Todak betina
lebih besar dari yang jantan, dengan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang
ditemukan. Ikan todak betina dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut
sementara jantan dewasa sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara,
pemijahan berkelompok terjadi di air yang lebih hangat daripada 24 °C dari
bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik katulistiwa. Ikan todak
dewasa mencari makan yang berupa ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang,
barakuda, dan ikan terbang, makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan
rockfish. Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa
dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan
dimangsa oleh ikan pelagis besar.
Ikan todak bukan
ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan
yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka
sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya.
Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan indah, seperti lompatan
kuatnya yang membuat spesies ini dikenal. Lompatan ini oleh beberapa peneliti
dianggap untuk melepaskan hama, seperti remora atau lamprey. Lompatan itu juga
bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil
saat todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah
ditangkap untuk dimakan.Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin,
mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak
mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur.
Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam
menagkap mangsa.
Ikan todak makan
setiap hari, seringkali pada malam hari saat mereka naik ke permukan dan air
dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diaamati
bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau
mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi merupakan
makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel, bluefish, silver hake,
butterfish, dan hering juga merupakan makanan ikan todak.
Berat maksimum
ikan ini mencapai 682 kilogram, dan yang terberat ditangkap di Iquique, Cili
seberat 537 kilogram. Cucutnya paling panjang, lurus dan lebar. Hidup pada suhu
13 hingga 22 derajat Celcius. Ikan ini ditemukan di hampir semua perairan di
permukaan bumi.
Ciri paling mudah adalah sungut tajam yang
menyerupai pedang. Pedang ini digunakan untuk bertahan atau membunuh, menyerang
mangsanya. Makannya seperti marlin lainnya berupa sotong, lumba-lumba, dan
makarel.
Punggungnya bisa berwarna coklat tua,
perunggu, ungu metalik, biru keabu-abuan atau hitam sama sekali. Sisinya bisa
gelap, dan bagian bawahnya putih.
Ikan ini mudah takut oleh kedatangan kapal dan tingkahnya tidak menentu walau jarang
sekali mereka menyerang kapal. Sungutnya kerap digunakan untuk memotong tali
pancing.
Kini populasi marlin jauh berkurang. Jumlah
ini tergantung pada si pemancing. Jika dia baru pertama kali dapat marlin, dia
ingin berfoto dengan hasil tangkapannya. Untuk ini tentunya tidak akan dilepas
karena harus dibawa ke pelabuhan. Sebetulnya yang paling membuat populasinya
turun drastis, menurut Dadi, adalah commercial fishing, atau tertangkap jala.
”Ikan marlin memang enak. Dia merupakan perpaduan antara daging tuna dan
tenggiri. Steaknya kan terkenal sekali.”
Sebagian besar ke lima ikan pelagis besar
tesebut umumnya di tangkap menggunakan alat tangkap pancing ( long line, pole
and line), namun tidak menutup kemungkinan ikan ikan tersebut di tangkap dengan
menggunakan alat tangkap lainnya seperti purse seine atau pun dengan gill net
ini di sebabkan mungkin ikan tersebut berada dalam area penangkapan tersebut
ataupun mungkin disebabkan terpisahnya ikan ikan tersebut dari gerombolan ikan
ikan lainnya.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Ikan
marlin merupakan ikan yang termasuk kedalam “scombroid fish”, yang terdiri dari
±5 spesies dan hidup di daerah yang bersuhu tropis di seluruh dunia. Ada
beberapa jenis ikan marlin. Black
marlin atau marlin hitam dalam bahasa ilmiah disebut Makaira indica. Kemudian ada blue marlin atau marlin biru (Makaira nigircan). Sailfish atau ikan layar disebut Istiophorus platypterus. White marlin atau marlin putih (Tetrapturus albidus). Dan swordfish atau ikan todak dengan nama
latin Xiphias galduys Linnaeus.
Masih ada lagi stripped marlin
(Tetrapturus audax) dan spearfish
(Tetrapturus pfiuegeri / Tetrapturus angustirostris / Tetrapturus belone).Sail
Fish atau Ikan Layar (Istiophorus platypterus).
Ikan
ini yang terdapat di Samudra Hindia dan menjadi buruan dalam kegiatan hobi
olahraga memancing di Pelabuhan Ratu. Selain di situ juga terdapat di Samudra
Pasifik. Berada pada air dengan suhu 21-30 derajat Celcius dan jarang dijumpai
di perairan dingin. Ikan ini dapat dengan cepat diidentifikasi karena ini
satu-satunya marlin yang memiliki sirip punggung yang kaku. Sirip ini tidak
bisa dilipat ke badannya. Garis punggungnya jarang sekali tampak jelas pada
ikan dewasa.
Sebagian besar ke lima ikan pelagis besar
tesebut umumnya di tangkap menggunakan alat tangkap pancing ( long line, pole
and line), namun tidak menutup kemungkinan ikan ikan tersebut di tangkap dengan
menggunakan alat tangkap lainnya seperti purse seine atau pun dengan gill net
ini di sebabkan mungkin ikan tersebut berada dalam area penangkapan tersebut ataupun
mungkin disebabkan terpisahnya ikan ikan tersebut dari gerombolan ikan ikan
lainnya.
b. Saran
untuk
menjaga keseimbangan alam khususnya menjaga kelestarian ke lima ikan pelagis
besar tersebut maka seharusnya dalam penangkapan harus juga diikuti dengan
upaya restocking, harus dengan menggunakan aturan aturan yang memaksakan para
pemancing agar hanya bisa menangkap dengan ukuran minimal tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://acmadfish.blogspot.com/2011/01/pengaruh-global-warming-terhadap-ikan.html
: tanggal 14 september 2012 / 08:20
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/12975289/daerahpenangkapanikanpelagis.zip.html
: tanggal 14 september 2012 /
09:13
http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishyronment/96-musim-penangkapan-ikan-pelagis-besar.html
: tanggal 14 september 2012 /
13:50
http://www.forumbebas.com/thread-112440.html
: tanggal 14 september 2012 /
15:12
http://pondok-munzir.blogspot.com/2009/06/daerah-penangkapan-ikan.html
: tanggal 14 september 2012 /
15:21
Makalah
IKAN SETUHUK (Makaira sp) dan IKAN PEDANG
(Xiphius gladius Linnaeus)
Nama : Arizal Pratama
NIM : L23111252
Prog.
Studi : Pemanfaatan SD. Perikanan
Kelompok : IX (Sembilan)
MATA
KULIAH HASIL HASIL PERIKANAN
PROGRAM
STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala puji bagi
tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, tugas Mata Kuliah Hasil Hasil
Perikanan yaitu makalah “IKAN SETUHUK (Xiphias
sp)”, dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.
Makalah
ini di susun sebagai usaha untuk melengkapi dan memenuhi tugas mata kuliah
hasil hasil perikanan sebagai mahasiswa program studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan jurusan perikanan fakultas Ilmu Kelautan Dan perikanan Universitas
Hasanuddin Makassar.
Makalah
ini membahas tentang spesifikasi Susunan Klasifikasi, ciri biologi dan morfologi, Habitat dan
Penyebarannya, serta alat yang digunakan untuk melakukan penangkapan terhadap
ikan tersebut.
Dengan
selesainya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus
kepada teman yang dengan ikhlas membantu (Muhammad Syaefuddin Kamil, Sapir
Ariandi, Hamzah, Junedi) atas segala saran dan koreksinya.
Penulis
yakin bahwa dalam penyusunannya makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan harapan, oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena
itu, segala saran-saran yang konstruktif dalam penyempurnaan makalah ini sangat
diharapkan demi penyempurnaan di masa-masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembacanya dan pribadi. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Ikan Pelagis besar adalah ikan yang umumnya berenang mendekati permukaan
perairan hingga kedalaman 200m. Ikan pada pelagis besar umumnya berenang
berkelompok dalam jumlah yang sangat besar. Sumberdaya ikan pelagis dibagi
berdasarkan ukuran, yaitu Ikan Pelagis Besar seperti kelompok Tuna (Thunidae) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis), kelompok
Marlin/Setuhuk (Xiphias sp), kelompok
Tongkol (Euthynnus sp) dan Tenggiri (Scomberomorus spp.
Ikan pelagis (pelagic
fish) disebut juga ikan berminyak adalah ikan yang memiliki minyak di
jaringan tubuh mereka dan dalam rongga perut di sekitar usus. Fillet mereka
mengandung hingga 30 persen minyak, meskipun angka ini bervariasi baik di dalam
dan antar spesies. Contohnya termasuk tengiri, marlin/setuhuk, wahoo, tuna,
sarden, salmon, trout, ikan teri, dan barakuda.
Ikan pelagis
besar biasanya dapat ditemukan dekat terumbu karang atau tubiran dimana arus
hangat dekat perairan pantai. Juga ditemukan di laut terbuka dengan suhu yang
berubah ubah, bahkan ada beberapa ikan pelagis besar di terumbu yang
dalam. Ikan pelagis besar: Ikan tuna, cakalang dan cucut ditangkap dengan
teknik memancing: pancing trolling atau tonda. Umpan buatan yang umum
dipakai untuk mencari ikan pelagis besar adalah: Poppers, Plugs, Crankbaits,
Spooner serta Trolling lures memakai Rapala ™ dan Konahead : untuk ikan sejenis
Marlin/setuhuk, Layaran dan Lemadang.
Penyebaran
ikan pelagis di Indonesia merata di seluruh perairan, namun ada beberapa yang
dijadikan sentra daerah penyebaran seperti Cakalang (Katsuwonus pelamis), kelompok Marlin/Setuhuk (Makaira sp) dan Ikan pedang (xiphius
gladius Linneus) banyak tertangkap di Selat Bali, Makassar, Ambon dan Laut
Jawa, Selat Malaka dan Kalimantan, di Sumatera Barat, Tapanuli dan Kalimantan
Barat. Menurut data wilayah pengelolaan FKKPS maka ikan layang banyak
tertangkap di Laut Pasifik, teri di Samudera Hindia dan kembung di Selat
Malaka.
b. Rumusan
Masalah
·
Klasifikasi
ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
·
Ciri
Morfologi ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
·
Habitat dan Penyebaran
ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
·
Alat tangkap yg
digunakan untuk menangkap ikan setuhuk (Makaira
sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
c. Tujuan
1. Mengetahui Klasifikasi dari ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang
(XIphias gladius).
2. Mengetahui ciri morfologi ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang
(XIphias gladius).
3. Mengetahui habitat dan penyebaran ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang
(XIphias gladius).
4. Megetahui alat tangkap untuk penangkapan ikan setuhuk (Makaira sp) dan Ikan Pedang (XIphias gladius).
BAB
II
PEMBAHASAN
a. Ikan
Setuhuk (Makaira sp).
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Makaira
sp
|
|
|
|
Ikan
marlin merupakan ikan yang termasuk kedalam “scombroid fish”, yang terdiri dari
±5 spesies dan hidup di daerah yang bersuhu tropis di seluruh dunia,
dikedalaman 400-500 meter dibawah permukaan laut dan mengadakan migrasi (ruaya)
untuk bertelur. Badannya berbentuk cerutu dan panjangnya kira-kira 14,5 ft (4,5
meter) dan beratnya mencapai 1190 pounds (540 kg) untuk marlin terbesar yang
pernah ditemukan. Ikan ini termasuk ikan perenang cepat, dan termasuk ikan
pemakan daging atau karnivora (Abdiawan 2008).
Ada beberapa jenis ikan marlin. Black marlin atau marlin hitam dalam
bahasa ilmiah disebut Makaira indica.
Kemudian ada blue marlin atau
marlin biru (Makaira nigircan). Sailfish atau ikan layar disebut Istiophorus platypterus. White marlin atau marlin putih (Tetrapturus albidus). Dan swordfish atau ikan todak dengan nama
latin Xiphias galduys Linnaeus.
Masih ada lagi stripped marlin
(Tetrapturus audax) dan spearfish
(Tetrapturus pfiuegeri / Tetrapturus angustirostris / Tetrapturus belone).Sail
Fish atau Ikan Layar (Istiophorus platypterus)
Setuhuk
Hitam (Makaira indica)
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Makaira
indica
|
|
|
|
Ikan ini yang terdapat di Samudra
Hindia dan menjadi buruan dalam kegiatan hobi olahraga memancing di Pelabuhan
Ratu. Selain di situ juga terdapat di Samudra Pasifik. Berada pada air dengan
suhu 21-30 derajat Celcius dan jarang dijumpai di perairan dingin.
Ikan ini dapat dengan cepat
diidentifikasi karena ini satu-satunya marlin yang memiliki sirip punggung yang
kaku. Sirip ini tidak bisa dilipat ke badannya. Garis punggungnya jarang sekali
tampak jelas pada ikan dewasa. Punggungnya berwarna biru tua yang langsung
berubah warna menjadi putih pada garis punggung. Jika sedang melompat atau
sedang makan maka akan terlihat garis biru yang samar di sisinya.
Makanannya terdiri dari sotong, makarel,
bonito, ikan terbang.Marlin hitam memiliki tenaga, ukuran dan ketangguhan yang
menjadi tantangan pemancing. Ikan ini dikenal dengan kecepatan renangnya dan
diikuti gerak menyelam yang dalam. Ikan terbesar yang pernah ditangkap beratnya
mencapai 700 kilogram, sekitar lima kali berat marlin umumnya, di Cabo Blanco,
Peru pada 4 Agustus 1953.
Blue
Marlin atau Marlin Biru (Makaira
nigircan)
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Makaira
indica
|
|
|
|
Ikan marlin biru terbesar yang pernah
ditangkap beratnya 637 kilogram di Vitoria, Brazil 29 Februari 1992. Ikan ini
hidup pada perairan hangat. Ikan ini tidak seperti marlin hitam dijumpai juga
di Samudra Atlantik berada pada kawasan tropik dari samudra itu. Ikan ini tidak
terdapat di kawasan perairan Pelabuhan Ratu.
Ciri ikan ini adalah sirip pektoralnya tidak
pernah kaku, bahkan ketika telah mati masih bisa dilipat ke dalam tubuhnya.
Sirip dorsalnya tinggi dan tajam, tingginya lebih dari lebarnya tubuh ikan.
Sirip ekornya besar dan berujung tajam.
Ikan
jenis ini termasuk petarung agresif yang kerap kali melompat ke udara,
seakan-akan tidak kenal lelah,Mereka berenang dengan cepat dan kuat.
White Marlin atau
Marlin Loreng (Tetrapturus albidus)
|
|
|
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Makairae
|
Genus:
|
Makaira
|
Spesies:
|
Tetrapturus
albidus
|
|
|
|
Biasanya berat maksimum ikan dewasa jantan
hanya 90 kilogram. Sedangkan yang betina sebagaimana ikan-ikan jenis ini bisa
tumbuh menjadi raksasa. Ikan terbesar yang pernah ditangkap beratnya hanya
sekitar 82,3 kilogram yang juga didapat di Vitoria, Brasil pada 8 Desember
1979.
Ikan ini tersebar di Samudra Atlantik, Teluk
Meksiko dan Laut Karibia serta juga di Laut Tengah di Eropa. Ikan ini bisa
bermigrasi ke perairan tropis. Dan kerap berada dekat dengan pantai.
Ciri yang paling menonjol adalah sirip dorsal,
pektoral dan ekornya berbentuk bulat bukan tajam. Sirip pektoralnya dapat
dibengkokkan hingga rapat dengan tubuhnya. Garis sisinya sangat jelas. Warna
ikan ini lebih mendekati warna hijau dibandingkan marlin lainnya.
swordfish atau
Ikan Todak (Xiphias galduys Linnaeus)
Nama ilmiahnya
berasal dari paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius)
atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip
memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan dengan
kepercayaan, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul
untuk melukai mangsanya, untuk membuat mangsa tersebut mudah ditangkap. Untuk
menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat
mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahan dalam air.Ikan ini pun di juluki
ikan tercepat di laut. Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari
pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang sedikit. Hiu
mako sirip-pendek adalah salah satu binatang laut jarang yang cukup besar dan
cepat untuk mengejar dan membunuh seekor ikan todak, namun hiu itu tidak selalu
menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu, seekor ikan todak
dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau perut.
Todak betina
lebih besar dari yang jantan, dengan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang
ditemukan. Ikan todak betina dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut
sementara jantan dewasa sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara,
pemijahan berkelompok terjadi di air yang lebih hangat daripada 24 °C dari
bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik katulistiwa. Ikan todak
dewasa mencari makan yang berupa ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang,
barakuda, dan ikan terbang, makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan
rockfish. Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa
dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan
dimangsa oleh ikan pelagis besar.
Ikan todak bukan
ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan
yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka
sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya.
Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan indah, seperti lompatan
kuatnya yang membuat spesies ini dikenal. Lompatan ini oleh beberapa peneliti
dianggap untuk melepaskan hama, seperti remora atau lamprey. Lompatan itu juga
bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil
saat todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah
ditangkap untuk dimakan.Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin,
mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak
mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur.
Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam
menagkap mangsa.
Ikan todak makan
setiap hari, seringkali pada malam hari saat mereka naik ke permukan dan air
dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diaamati
bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau
mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi merupakan
makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel, bluefish, silver hake,
butterfish, dan hering juga merupakan makanan ikan todak.
Berat maksimum
ikan ini mencapai 682 kilogram, dan yang terberat ditangkap di Iquique, Cili
seberat 537 kilogram. Cucutnya paling panjang, lurus dan lebar. Hidup pada suhu
13 hingga 22 derajat Celcius. Ikan ini ditemukan di hampir semua perairan di
permukaan bumi.
Ciri paling mudah adalah sungut tajam yang
menyerupai pedang. Pedang ini digunakan untuk bertahan atau membunuh, menyerang
mangsanya. Makannya seperti marlin lainnya berupa sotong, lumba-lumba, dan
makarel.
Punggungnya bisa berwarna coklat tua,
perunggu, ungu metalik, biru keabu-abuan atau hitam sama sekali. Sisinya bisa
gelap, dan bagian bawahnya putih.
Ikan ini mudah takut oleh kedatangan kapal dan tingkahnya tidak menentu walau jarang
sekali mereka menyerang kapal. Sungutnya kerap digunakan untuk memotong tali
pancing.
Kini populasi marlin jauh berkurang. Jumlah
ini tergantung pada si pemancing. Jika dia baru pertama kali dapat marlin, dia
ingin berfoto dengan hasil tangkapannya. Untuk ini tentunya tidak akan dilepas
karena harus dibawa ke pelabuhan. Sebetulnya yang paling membuat populasinya
turun drastis, menurut Dadi, adalah commercial fishing, atau tertangkap jala.
”Ikan marlin memang enak. Dia merupakan perpaduan antara daging tuna dan
tenggiri. Steaknya kan terkenal sekali.”
Sebagian besar ke lima ikan pelagis besar
tesebut umumnya di tangkap menggunakan alat tangkap pancing ( long line, pole
and line), namun tidak menutup kemungkinan ikan ikan tersebut di tangkap dengan
menggunakan alat tangkap lainnya seperti purse seine atau pun dengan gill net
ini di sebabkan mungkin ikan tersebut berada dalam area penangkapan tersebut
ataupun mungkin disebabkan terpisahnya ikan ikan tersebut dari gerombolan ikan
ikan lainnya.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Ikan
marlin merupakan ikan yang termasuk kedalam “scombroid fish”, yang terdiri dari
±5 spesies dan hidup di daerah yang bersuhu tropis di seluruh dunia. Ada
beberapa jenis ikan marlin. Black
marlin atau marlin hitam dalam bahasa ilmiah disebut Makaira indica. Kemudian ada blue marlin atau marlin biru (Makaira nigircan). Sailfish atau ikan layar disebut Istiophorus platypterus. White marlin atau marlin putih (Tetrapturus albidus). Dan swordfish atau ikan todak dengan nama
latin Xiphias galduys Linnaeus.
Masih ada lagi stripped marlin
(Tetrapturus audax) dan spearfish
(Tetrapturus pfiuegeri / Tetrapturus angustirostris / Tetrapturus belone).Sail
Fish atau Ikan Layar (Istiophorus platypterus).
Ikan
ini yang terdapat di Samudra Hindia dan menjadi buruan dalam kegiatan hobi
olahraga memancing di Pelabuhan Ratu. Selain di situ juga terdapat di Samudra
Pasifik. Berada pada air dengan suhu 21-30 derajat Celcius dan jarang dijumpai
di perairan dingin. Ikan ini dapat dengan cepat diidentifikasi karena ini
satu-satunya marlin yang memiliki sirip punggung yang kaku. Sirip ini tidak
bisa dilipat ke badannya. Garis punggungnya jarang sekali tampak jelas pada
ikan dewasa.
Sebagian besar ke lima ikan pelagis besar
tesebut umumnya di tangkap menggunakan alat tangkap pancing ( long line, pole
and line), namun tidak menutup kemungkinan ikan ikan tersebut di tangkap dengan
menggunakan alat tangkap lainnya seperti purse seine atau pun dengan gill net
ini di sebabkan mungkin ikan tersebut berada dalam area penangkapan tersebut ataupun
mungkin disebabkan terpisahnya ikan ikan tersebut dari gerombolan ikan ikan
lainnya.
b. Saran
untuk
menjaga keseimbangan alam khususnya menjaga kelestarian ke lima ikan pelagis
besar tersebut maka seharusnya dalam penangkapan harus juga diikuti dengan
upaya restocking, harus dengan menggunakan aturan aturan yang memaksakan para
pemancing agar hanya bisa menangkap dengan ukuran minimal tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://acmadfish.blogspot.com/2011/01/pengaruh-global-warming-terhadap-ikan.html
: tanggal 14 september 2012 / 08:20
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/12975289/daerahpenangkapanikanpelagis.zip.html
: tanggal 14 september 2012 /
09:13
http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishyronment/96-musim-penangkapan-ikan-pelagis-besar.html
: tanggal 14 september 2012 /
13:50
http://www.forumbebas.com/thread-112440.html
: tanggal 14 september 2012 /
15:12
http://pondok-munzir.blogspot.com/2009/06/daerah-penangkapan-ikan.html
: tanggal 14 september 2012 /
15:21